
Kab. Probolinggo (Inmas) Berdasarkan surat undangan dari Kementerian Kesehatan RI Nomor : KG.04.03/4/530/2021 tertanggal 24 Februari 2021 dalam giat Orientasi Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Catin) yang akan dilaksanakan selama 2 hari dari senin – selasa, 1-2 Maret 2021 ini. Kasi Bimas Islam Kankemenag kabupaten Probolinggo menginstruksikan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se kabupaten Probolinggo untuk mengikuti kegiatan tersebut. Senin, (1/3/2021).
Dalam pemaparannya, Perwakilan Kemenag RI menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di JiExpo Convention Center Jakarta, Rabu (19/2/2020) tahun lalu.

“Kami Kemenag dengan Kemenkes dan KBKKM telah menandatangani MoU dalam rangka pembangunan kesehatan, penguatan program kesehatan di madrasah, serta pesantren dan calon pengantin. Dengan harapan para catin yang akan menikah dalam kondisi sehat. Catin yang sehat akan melahirkan generasi yang berkualitas. Mampu melahirkan generasi bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas".
Bimbingan perkawinan bagi catin adalah layanan bimbingan yang disediakan kemenag agar mereka memiliki pengatahun terkait pentingnya kesehatan.
Kami ini adalah perpanjangan Tuhan bagaimana inspirasi agama bisa terwujud dalam kebijakan dimana kebijakan tersebut seharusnya berorientasi pada kemaslahatan rakyatnya. Para catin yang akan memulai berkeluarga memiliki ma’rifah pengetahuan dan skill sserta saling melengkapi (takafful) antara yang satu dengan lainnya. Sehingga kualitas perkawinan dan kesejahteraan keluarga bisa tercapai.
Bahkan Kemenag telah mempersiapkan modulnya baik utuk fasilitator maupun bacaan mandiri calon pengantin, tegasnya.
Sementara diawal sambutan Kemenkes menjelaskan melalui Virtual giat “Orientasi Penguatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin Angkatan II” digelar selama dua hari, dari tanggal 1-2 Maret 2021. Kegiatan ini diikuti.
Intervensi secara dini terhadap pengetahuan dan pelayanan kesehatan reproduksi merupakan salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Salah satu intervensi adalah intervensi kesehatan pada masa sebelum hamil pada calon pengantin. Dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan bagi calon pengantin (Catin), kami bermaksud menyelenggarakan Orientasi Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Catin).
Dalam lingkup pelayanan kesehatan reproduksi, masalah kesehatan ibu menjadi isu yang penting karena kematian ibu masih tinggi dan membutuhkan perhatian dan upaya khusus untuk menurunkannya. Berdasarkan data SUPAS 2015, AKI di Indonesia sebesar 305/100.000 kelahiran hidup. Sementara itu,menurut data SDKI 2017, AKB di Indonesia sebesar 24/1.000 kelahiran hidup. Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB harus dilaksanakan bukan pada saat hamil saja, namun harus dimulai sejak saat sebelum hamil yaitu pada calon pengantin melalui pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan konseling kesehatan reproduksi serta skrining kesehatan bagi calon pengantin oleh tenaga kesehatan. Agar setiap calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi, maka diperlukan dukungan dan kerjasama penyuluh pernikahan di KUA/ lembaga agama lainnya, untuk memotivasi pasangan calon pengantin agar memeriksakan status kesehatannya ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, khususnya pada calon pengantin (catin), Kementerian Kesehatan bersama lintas program dan lintas sektor serta organisasi profesi terkait telah menyusun Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil.
Selain itu, bersama Kementerian Agama juga telah disusun Buku Saku Bagi Penyuluh Pernikahan, “Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin, Menuju Keluarga Sehat”. Sebagai tindak lanjut, Kementerian Kesehatan akan melakukan Orientasi Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin. Kegiatan akan dilaksanakan bagi 34 provinsi dengan 4 angkatan. Kegiatan hari ini dan besok merupakan angkatan kedua.
Giat yang dilaksanakan secara virtual ini diikuti jajaran Kemenag, Kemenkers dan BKKBN, baik pusat maupun daerah. (Aan/Putri).